Rabu, 19 Maret 2014

INVESTASI tidak mungkin mengalahkan BISNIS.

Sehebat-hebatnya daya ungkit Investasi, tidak mungkin dapat mengalahkan daya ungkit Bisnis
Pengertian Investasi adalah anda "menitipkan" modal/uang untuk dikelola/dimanfaatkan dalam bisnis orang lain, dan sebagai "imbalannya" anda akan menerima "pembagian keuntungan (kerugian)" dari bisnis orang tersebut.
Sebesar-besarnya "keuntungan" investasi emas, tentu jauh lebih besar keuntungan perusahaan penambang emas, ataupun perusahaan pengelola emas (menjadi perhiasan, jual-beli, dll).
Sebesar-besarnya keuntungan investasi properti, tentu jauh lebih besar lagi keuntungan perusahaan pembangun properti (developer).
Sebesar-besarnya "keuntungan" "investasi" saham/valas, tentu yang paling untung adalah perusahaan jasa jual-beli nya. Investor boleh ada yang rugi kecil, rugi besar, untung kecil maupun untung besar. Tetapi yang selalu untung tentu saja perusahaan jasa transaksi tersebut.
Tidak mungkin Investasi mengalahkan Bisnis.
Warren Buffett sering dengan salah dianggap "Investor". Padahal yang dilakukannya adalah "membeli perusahaan untuk disinergikan dengan perusahaan lainnya". Dengan demikian tentu saja nilai setiap perusahaan miliknya makin lama makin tinggi karena keuntungan setiap perusahaan makin besar. Yang jelas, Warren Buffett tidak "beli sesuatu, duduk diam, lalu tiba-tiba kekayaannya melonjak". Tidak. Ada "sesuatu" yang dikerjakan diantaranya. Itulah bisnis. Itulah sinergi.
Dengan investasi "duduk diam", jangan pernah berharap Rp 1 juta menjadi Rp 100 juta.
Apalagi dengan "investasi Rp 100.000, duduk diam, berharap menjadi Rp 100 juta".
TETAPI...
Dengan "TIDAK DUDUK DIAM", dengan "BERGERAK", dengan benar-benar "MELAKUKAN" bisnis, anda BOLEH mengharapkan "modal" awal Rp 100.000 suatu saat menjadi Rp 100 juta. TIDAK MUSTAHIL!
Syaratnya: MELAKUKAN BISNIS. BUKAN DUDUK DIAM!

Sumber: Bisnis Nomor 1

0 komentar:

Posting Komentar