This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 19 Juli 2010

Menjaga Konsistensi Diri

Mudah untuk memulai, tetapi sulit untuk mempertahankan sehingga gagal mengakhiri dengan baik sesuai keinginan. Terdengar familiar situasi diatas dengan kondisi kita sekalian ? Suatu keadaan yang sering berulang terus-menerus dalam hampir semua aspek hidup, entah itu pekerjaan, aktivitas kuliah, aktivitas gereja, kehidupan pernikahan, pacaran, bahkan aktivitas blogging sekalipun. 


Yah, memang manusia itu adalah makhluk yang berapi-api pada awalnya, namun kerap kali gagal menjaga api tersebut tetap menyala. Satu hal yang mungkin banyak orang lupa adalah yang terpenting bukan seberapa hebat kita memulai, tetapi bagaimana menjaga konsistensi dalam setiap hal yang kita lakukan. Penting eskali untuk menjaga konsistensi, sebab tanpa adanya konsistensi, api/semangat sebesar apapun akan padam juga.

Teman dan pengaruh lingkungan sedikit banyak juga mempengaruhi seberapa lama konsistensi anda dalam melakukan suatu hal. Oleh karena iut, pilihlah lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin anda seriusi untuk kerjakan. Dan aspek terbesar bagaimana menjaga agarkonsistensi itu tetap ada adalah melalui diri kita sendiri.


Bagaimana dari diri kita sendiri menjaga / melatih konsistensi ? Bisa dengan banyak hal, membaca buku salah satunya (dan yang paling sering dilakukan banyak orang termasuk saya). Milikilah koleksi buku yang dapat membangun semangat dan spirit anda serta tetap mempertahankannya pada track yang benar. Dan ingat, konsistensi untuk terus membaca dan belajar, sebab kalau tidak demikian, buku sehebat apapun juga tidak akan memberi efek yang baik.

Rabu, 14 Juli 2010

Hikmat Secangkir Coklat Panas





Sekelompok alumni, yang sudah mapan dalam karirnya, sedang berbincang-bincang  pada saat reuni dan memutuskan untuk pergi mengunjungi Profesor universitas mereka yang sekarang sudah pensiun.


Pada waktu mereka berkunjung, pembicaraan mereka berubah menjadi keluhan mengenai stress pada kehidupan dan pekerjaan mereka. Profesor itu menyajikan coklat panas pada tamu-tamunya, ia pergi ke dapur dan kembali dengan coklat panas di teko yang besar dan beberapa macam cangkir - porselen, gelas, kristal, dan beberapa cangkir yang biasa-biasa saja, ada beberapa yang mahal, ada beberapa yang cantik - dan mengatakan kepada mereka untuk mengambil sendiri coklat panas tersebut.

Ketika mereka semua memegang  secangkir coklat panas di tangan mereka, professor itu berkata: "Lihatlah semua cangkir yang bagus, mahal semuanya telah diambil, yang tertinggal hanyalah yang biasa dan yang murah. Adalah normal bagi kalian untuk menginginkan yang terbaik bagi kalian semua,  itu adalah sumber dari masalah dan stress kalian. Cangkir yang kalian minum tidak menambahkan kualitas dari coklat panas tersebut". 


Setelah berdiam sejenak, si Profesor melanjutkan pesannya: "Pada kebanyakan kasus itu hanya menambah mahal dan bahkan menyembunyikan apa yang kita minum. Apa yang kalian inginkan sebenarnya adalah coklat panas, bukan cangkirnya; tetapi secara tidak sadar kalian menginginkan cangkir yang terbaik. Dan kemudian kalian mulai saling melihat dan membandingkan cangkir kalian masing-masing".


Kemudian dia berhenti, nampak berfikir dan berkata, "Sekarang pikirkan ini":
Kehidupan adalah coklat panas; Pekerjaan, Uang, dan Kedudukan di masyarakat adalah cangkirnya. Itu hanyalah alat untuk memegang dan memuaskan kehidupan.
Cangkir yang kau miliki  tidak akan menggambarkan, atau mengubah kualitas kehidupan yang kalian miliki.


Terkadang, dengan memusatkan perhatian kita hanya pada cangkirnya, kita gagal untuk menikmati coklat panas yang telah Tuhan sediakan bagi kita. Tuhan membuat coklat panasnya, tetapi manusia memilih cangkirnya.


Pesan Profesor terakhir dan semuanya terdiam tanpa mampu berkomentar:
"Orang-orang yang paling bahagia tidak memiliki semua yang terbaik. Mereka hanya berbuat yang terbaik dari apa yang mereka miliki: 


Hiduplah dengan sederhana.
Mengasihilah dengan murah hati.
Memperhatikanlah sesama dengan sungguh-sungguh.
Berbicaralah dengan ramah".

Yang terakhir:

"Dan nikmatilah coklat panas kalian".

Sumber: Daun Lontar

Selasa, 13 Juli 2010

Kisah kasih Ibu

Ini cerita dari Jepang kuno. Mudah2an bisa diambil hikmahnya...(cerita ini gw dapat dr buku pelajaran bhs Jepang).

Konon pada jaman dahulu, di Jepang ada semacam kebiasaan untuk membuang orang lanjut usia ke hutan. Mereka yang sudah lemah tak berdaya dibawa ke tengah hutan yang lebat, dan selanjutnya tidak diketahui lagi nasibnya. Alkisah ada seorang anak yang membawa orang tuanya (seorang wanita tua) ke hutan untuk dibuang. Ibu ini sudah sangat tua, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Si anak laki-laki ini menggendong ibu ini sampai ke tengah hutan. Selama dalam perjalanan, si ibu mematahkan ranting-ranting kecil. Setelah sampai di tengah hutan, si anak menurunkan ibu ini.


"Bu, kita sudah sampai",kata si anak. Ada perasaan sedih di hati si anak. Entah kenapa dia tega melakukannya.
Si ibu , dengan tatapan penuh kasih berkata: "Nak, Ibu sangat mengasihi dan mencintaimu. Sejak kamu kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang ibu miliki dengan tulus. Dan sampai detik ini pun kasih sayang dan cinta itu tidak berkurang.

Nak, Ibu tidak ingin kamu nanti pulang tersesat dan mendapat celaka di jalan. Makanya ibu tadi mematahkan ranting-ranting pohon, agar bisa kamu jadikan petunjuk jalan".

Demi mendengar kata-kata ibunya tadi, hancurlah hati si anak. Dia peluk ibunya erat-erat sambil menangis. Dia membawa kembali ibunya pulang, dan ,merawatnya dengan baik sampai ibunya meninggal dunia.


Mungkin cerita diatas hanya dongeng. Tapi di jaman sekarang, tak sedikit kita jumpai kejadian yang mirip cerita diatas. Banyak manula yang terabaikan, entah karena anak-anaknya sibuk bisnis dll. Orang tua terpinggirkan, dan hidup kesepian hingga ajal tiba. kadang hanya dimasukkan panti jompo, dan ditengok jkalau ada waktu saja.

Kiranya cerita diatas bisa membuka mata hati kita, untuk bisa mencintai orang tua dan manula. Mereka justru butuh perhatian lebih dari kita, disaat mereka menunggu waktu dipanggil Tuhan yang maha kuasa. Ingatlah perjuangan mereka pada waktu mereka muda, membesarkan kita dengan penuh kasih sayang, membekali kita hingga menjadi seperti sekarang ini.

Minggu, 11 Juli 2010

Kesabaran atau Akan Terlambat?




Sejak beberapa hari usai melakukan sebuah Trial Market produk di suatu wilayah, terjadi stagnasi yang hebat. Konsep dan implementasi sudah persis sama, namun ada kendala soal mekanisme pasar/place dan harga/pricing.

Untuk memecahkan masalah tersebut, solusinya hanya akan diperoleh jika para prinsipal produk tersebut segera ngumpul koordinasi. Yang satu berada di wilayah lain yang jaraknya tak dekat dan memiliki aktifitas masing2 yang cukup padat.

Saat seperti ini, benarkah harus tetap sabar menunggu proses percepatan ketemuan atau akan kehilangan kesempatan yang artinya terlambat menuai peluang?
Jika yang kedua yang diperoleh, sangat pasti bahwa program segera menjemput kegagalan.

Bagaimana harus bersikap?

Sabtu, 10 Juli 2010

Kebun Sawit Jambi




Memang luar biasa pengaruh komoditas "Sawit" terhadap daya dukung penyangga perekonomian di Propinsi Jambi yang relatif tinggi. Di berbagai jengkal tanahnya tumbuh subur pohon sawit yang menghampar hijau indah sekali.

Sore ini Aku Ter-Inspirasi



Semoga dengan hadirnya blog sederhana ini, akan memberikan inspirasi ke banyak hal. Harapan ini tentu beralasan. Semoga kelanjutannya akan memberi dampak positif dalam kehidupanku di masa yang akan datang.