This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 23 Maret 2014

Nasihat Gratis


Apa hadiah paling umum yang orang suka berikan?
Hadiah itu adalah "NASIHAT" !!!
Kita suka memberi nasihat dengan cuma-cuma, bahkan ketika tidak diminta.
Kalau anda tidak percaya, cobalah pada saat sedang bersama sekelompok teman, beritahu mereka tentang ide anda untuk melakukan sebuah bisnis baru, dan perhatikan apa yang terjadi.
Jika ada enam orang dalam kelompok itu, anda mungkin akan mendapat enam pendapat berbeda, lengkap dengan rekomendasi dan nasihat pribadi.
Tak diragukan lagi, semua "nasihat" itu adalah hadiah yang diberikan kepada anda dengan niat baik. Itu adalah cara teman-teman anda menunjukkan rasa sayang dan perhatian mereka kepada anda. Bagaimana anda bisa menolak secuil "kebijaksanaan" tersebut?
Maka, anda berlaku sopan. Anda mendengarkan. Bagaimanapun tidak berarti atau tidak bergunanya nasihat atau sumber nasihat itu, anda memenuhi kewajiban anda sebagai seorang teman yang sopan, dan berpura-pura tertarik dengan pandangan, umpan balik, atau kritik "positif" mereka.
Meskipun demikian, berhati-hatilah. Pada titik tertentu dalam pembicaraan itu, sebagian pendapat tak bermutu tersebut mulai terasa masuk akal, dan anda mulai bingung dan meragukan kemampuan anda sendiri.
Setengah jam kemudian, teman, kenalan atau orang asing yang bersama anda sudah pergi, tapi seketika rencana-rencana sukses anda telah berantakan di depan mata anda.
Setengah jam sebelumnya, anda begitu yakin tentang potensi anda, tetapi sekarang anda tidak bisa melupakan prediksi pesimistis dan pengharapan rendah teman-teman anda.
Semakin anda ingin mengabaikannya, semakin terasa nyata jadinya.
Sekarang, ada enam sapi baru yang menggerogoti rumput di bagian utama pikiran anda, dari yang sebelumnya tidak ada.
Jadi bagaimana?
Begini....
Saat itu, saya sedang berbicara dengan seseorang tentang proyek baru yang akan saya mulai, ketika tiba-tiba ia menginterupsi saya dan berkata, "Camilo, izinkan saya memberikan beberapa nasihat gratis..."
Saya berkatan, "Tunggu! Sebelum anda mengatakan apa pun kepada saya, izinkan saya menanyakan beberapa hal."
Ia terkejut dengan reaksi cepat saya, tetapi berkata, "Oke, tanyakanlah..."
Saya pun melanjutkan, "Apakah anda pernah punya pengalaman di bidang ini? Jika ya, apakah itu pengalaman yang berhasil? Apakah anda merasa layak memberikan nasihat dalam masalah ini? Bagaimanapun, apa yang akan anda katakan mungkin mempengaruhi visi dan pengharapan saya dalam proyek ini, dan saya tidak perlu memberitahukan lagi betapa pentingnya proyek ini bagi saya. Jadi apakah anda betul-betul yakin dengan hadiah berharga yang akan anda berikan kepada saya ini?"
Ia memikirkan sejenak, kemudian berkata, "Lupakan saja."
Anda mungkin berpikir saya berlaku kasar dengan tidak membiarkannya menyatakan pendapat. Bagaimanapun, saya bisa saja mendengarkan dengan sopan, kemudian mengabaikannya.
Namun saya tidak mau mengambil resiko membuka pikiran saya terhadap pendapat dan pengharapan negatif orang lain.
Sekali suatu ide tertanam dalam pikiran anda, anda menjadi pelayannya. Jika ternyata itu ide yang keliru, dan anda mengizinkannya masuk serta bertumbuh dalam pikiran anda, ide itu akan mengubah pandangan, keyakinan, serta ekspektasi anda tentang kemampuan anda sendiri.
Ide yang keliru itu bahkan bisa menghancurkan kehidupan anda.
Anda perlu mengerti bahwa banyak "pikiran negatif", yang membuat kita terikat pada kehidupan seadanya, sebenarnya bila ditelusuri adalah pemberian orang lain.
Kita sering menjadi korban pengaruh negatif orang lain dan mengizinkan mereka menanamkan keyakinan keliru dalam bawah sadar kita yang akhirnya akan membatasi pertumbuhan fisik, emosi, serta intelektual kita.
Ide-ide keliru yang diprogram ke pikiran kita oleh orang lain itu, bagaimanapun akan memberi pengaruh buruk pada kehidupan kita.
Jangan biarkan ide-ide keliru mencemari harapan sukses kita. Selalu tanyakan dulu, apakah orang yang akan memberikan kita nasihat tersebut adalah orang yang layak. Dengarkan hanya dari orang-orang yang sudah sukses di bidang yang sama, bukan sekedar "cerita burung".
("Once Upon A Cow", Dr. Camilo Cruz)

 ... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kamis, 20 Maret 2014

Apakah Memaafkan Sama Dengan Melupakan?

Di milis Money Magnet baru-baru ini ramai dibahas mengenai memaafkan dan melupakan. Ada yang mengalami suatu pengalaman yang menyakitkan dan merasa sulit untuk memaafkan. Ada yang merasa sudah memaafkan namun kok nggak bisa melupakan. Apakah memaafkan sama dengan melupakan?
Saya menjelaskan mengenai efek dan khasiat memaafkan di artikel Forgiveness is The True Healer. Ini adalah artikel yang saya posting di web saya beberapa waktu lalu.
Bagaimana sih kok kita ini sampai bisa punya masalah, khususnya yang berhubungan dengan emosi negatif?
Sebenarnya semua emosi itu positif. Namun untuk memudahkan penjelasan maka saya “mengkategorikan” emosi seperti marah, kecewa, dendam, benci, terluka, sakit hati, perasaan bersalah, takut, cemas, khawatir, dan kawan-kawannya sebagai emosi negatif. Emosi negatif adalah emosi yang bila kita rasakan atau alami akan sangat mengganggu kita.
Pertanyaannya sekarang adalah, “Dari manakah sebenarnya emosi ini?”
Emosi muncul sebagai hasil dari suatu pemaknaan. Setiap kejadian adalah netral. Tidak ada kejadian yang baik atau jelek. Semua bergantung pada diri kita sendiri. Kita memberikan makna pada kejadian itu berdasarkan persepsi kita. Persepsi dipengaruhi oleh belief system kita. Jadi, ujung-ujungnya sebenarnya bicara soal belief system atau sistem kepercayaan.
Nah, begitu kita memberikan makna pada suatu kejadian atau peristiwa maka emosi yang muncul bisa berupa emosi positif, emosi negatif, atau netral.
Lalu, bagaimana kita bisa melupakan dan memaafkan, atau memaafkan dan melupakan?
Pertama, yang perlu diluruskan adalah kita bisa memaafkan namun kita tidak akan bisa melupakan. Semua yang pernah kita alami tersimpan di memori di pikiran bawah sadar kita. Yang kita lakukan, khususnya hipnoterapis, adalah menetralisir emosi negatif dengan teknik terapi tertentu. Selama emosi negatif ini tidak berhasil dinetralisir maka kita akan selalu diganggu oleh memori tersebut. Memori ini kadang muncul, kadang hilang. Nanti muncul lagi, lalu hilang lagi. Demikian seterusnya.
Sebelum saya teruskan, ada yang perlu saya jelaskan mengenai memori. Memori adalah data yang disimpan di pikiran bawah sadar kita. Data ini berisi beberapa hal yang berhubungan dengan suatu kejadian atau peristiwa, antara lain: 1. Waktu terjadinya 2. Lokasi kejadian 3. Siapa saja yang terlibat 4. Gambar/image 5. Suara 6. Bau 7. Rasa 8. Sensasi perabaan 9. EMOSI.
Yang membuat masalah sebenarnya bukan komponen 1 sampai 8, tapi yang no 9, emosi. Komponen emosi muncul sebagai hasil dari pemaknaan.
Nah, untuk memaafkan maka kita harus bisa menetralisir emosi ini. Selama emosi tidak berhasil dinetralisir maka kekuatan penolakan, untuk tidak memaafkan, akan sangat kuat. Re-edukasi pikiran bawah sadar, misalnya memberikan pemaknaan baru terhadap kejadian yang tadinya dirasa menyakitkan, baru bisa berjalan efektif, mudah, dan permanen saat emosi ini telah kita bereskan. Untuk lebih jelas mengenai hal ini bisa membaca Teori Tungku Mental.
Setelah emosi dibereskan maka kita tetap bisa mengingat semua kejadian atau pengalaman namun sudah tidak lagi terpengaruh. Kita mengingat pengalaman itu hanya sebagai suatu kenangan dengan intensitas emosi yang netral.
Saat emosi berhasil dibereskan, saat inilah kita dinyatakan sembuh. Jadi yang menjadi sumber masalah selama ini adalah emosi (negatif).
Apakah membereskan emosi harus dengan menggunakan hipnoterapi?
Wah ya nggak lah. Ada banyak teknik untuk bisa membereskan emosi ini. Di QHI saya mengajarkan banyak teknik terapi dan variasinya. Cara yang umumnya digunakan orang adalah dengan berusaha mengikis emosi ini sedikit demi sedikit seiring dengan perjalanan waktu. Mereka berkata, “Time will heal the wound” atau “Waktu yang akan menyembuhkan luka ini”. Ada lagi yang mencoba dengan memberikan pemaknaan ulang, secara sadar. Ada yang menggunakan pendekatan spiritual, dengan doa. Ada lagi yang curhat, atau menggunakan teknik konseling. Dan masih banyak lagi deh.
Nah, dari pengalaman saya, yang paling cepat adalah dengan menggunakan EFT. Ini yang paling mudah. Apalagi kalau menggunakan Hypno-EFT. Dijamin lebih cespleng. Bisa juga pake NLP. Dan kalo semua nggak bisa, terpaksa pake jurus pamungkas, memaafkan dengan bantuan hipnoterapi.
Apa beda masing-masing teknik terapi ini?
Jika menggunakan NLP maka kita tidak akan mengotak-atik konten. Kita tidak perlu tahu apa yang terjadi. Pertanyaan yang diajukan tidak pernah, “Mengapa ini terjadi?” tapi “Bagaimana anda membuat emosi ini muncul?” Di sini yang dicari adalah strategi yang mengakibatkan suatu emosi muncul. Terapi dilakukan dengan mengubah strategi sehingga tidak bisa memunculkan emosi itu lagi.
Dengan menggunakan Hypno-EFT maka kita memotivasi klien untuk berubah dan melepaskan emosi negatifnya. Ini adalah pendekatan waking hypnosis. Selanjutnya kita mengotak-atik jalur meridien tubuh, dengan melakukan ketukan pada titik-titik di tubuh dan dengan urutan tertentu. Hasilnya? Sangat efektif. Saya bahkan sering menerapi klien jarak jauh dengan menggunakan Hypno-EFT. Yang sering saya demonstrasikan adalah bagaimana dengan cepat menyembuhkan phobia ular. Biasanya hanya butuh waktu sekitar 2 menit.
Kalau dengan hipnoterapi caranya berbeda lagi. Kita akan menggunakan teknik tertentu untuk menemukan akar masalah dan melepaskan emosi negatif yang selama ini mengganggu hidup klien. Selanjutnya pikiran klien anda direedukasi, memberikan pemaknaan baru, dan melakukan forgiveness.
Emosi yang saya maksudkan di sini tentunya emosi negatif yang menggangu hidup kita. Namun, apakah emosi positif juga bisa dinetralisir atau dihilangkan? Bisa.
Ada teknik yang bisa dengan sangat cepat menetralisir baik emosi positif maupun negatif. Bahkan perasaan cinta juga bisa kita hilangkan dengan sangat cepat. Semua bergantung kebutuhan, situasi, dan kondisi. *) Adi W. Gunawan, lebih dikenal sebagai Re-Educator and Mind Navigator, adalah pakar pendidikan dan mind technology,pembicara publik, dan trainer yang telah berbicara di berbagai kota besar di dalam dan luar negeri. Ia telah menulis dua belas best seller “Born to be a Genius”, “Genius Learning Strategy, Manage Your Mind for Success”, “Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan?”, “Hypnosis – The Art of Subcsoncsious Communication”, “Becoming a Money Magnet”, “Kesalahan Fatal dalam Mengejar Impian”, dan “Hypnotherapy: The Art of Subconscious Restructuring”, “Cara Genius Menguasai Tabel Perkalian”, “Kesalahan Fatal Dalam Mengejar Impian 2, dan “Five Principles to Turn Your Dreams Into Reality”, dan The Secret of Mindset . Adi dapat dihubungi melalui email adi@adiwgunawan.com dan www.adiwgunawan.com , www.QLTI.com

*) Untuk membaca selengkapnya, Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Rabu, 19 Maret 2014

INVESTASI tidak mungkin mengalahkan BISNIS.

Sehebat-hebatnya daya ungkit Investasi, tidak mungkin dapat mengalahkan daya ungkit Bisnis
Pengertian Investasi adalah anda "menitipkan" modal/uang untuk dikelola/dimanfaatkan dalam bisnis orang lain, dan sebagai "imbalannya" anda akan menerima "pembagian keuntungan (kerugian)" dari bisnis orang tersebut.
Sebesar-besarnya "keuntungan" investasi emas, tentu jauh lebih besar keuntungan perusahaan penambang emas, ataupun perusahaan pengelola emas (menjadi perhiasan, jual-beli, dll).
Sebesar-besarnya keuntungan investasi properti, tentu jauh lebih besar lagi keuntungan perusahaan pembangun properti (developer).
Sebesar-besarnya "keuntungan" "investasi" saham/valas, tentu yang paling untung adalah perusahaan jasa jual-beli nya. Investor boleh ada yang rugi kecil, rugi besar, untung kecil maupun untung besar. Tetapi yang selalu untung tentu saja perusahaan jasa transaksi tersebut.
Tidak mungkin Investasi mengalahkan Bisnis.
Warren Buffett sering dengan salah dianggap "Investor". Padahal yang dilakukannya adalah "membeli perusahaan untuk disinergikan dengan perusahaan lainnya". Dengan demikian tentu saja nilai setiap perusahaan miliknya makin lama makin tinggi karena keuntungan setiap perusahaan makin besar. Yang jelas, Warren Buffett tidak "beli sesuatu, duduk diam, lalu tiba-tiba kekayaannya melonjak". Tidak. Ada "sesuatu" yang dikerjakan diantaranya. Itulah bisnis. Itulah sinergi.
Dengan investasi "duduk diam", jangan pernah berharap Rp 1 juta menjadi Rp 100 juta.
Apalagi dengan "investasi Rp 100.000, duduk diam, berharap menjadi Rp 100 juta".
TETAPI...
Dengan "TIDAK DUDUK DIAM", dengan "BERGERAK", dengan benar-benar "MELAKUKAN" bisnis, anda BOLEH mengharapkan "modal" awal Rp 100.000 suatu saat menjadi Rp 100 juta. TIDAK MUSTAHIL!
Syaratnya: MELAKUKAN BISNIS. BUKAN DUDUK DIAM!

Sumber: Bisnis Nomor 1

Senin, 17 Maret 2014

Bahaya “Berpikir” Positif

Ide menulis artikel ini muncul saat saya berbincang dengan rekan saya, Ariesandi Setyono, saat mengevaluasi mekanisme pikiran. Kami mengevaluasi pengalaman hidup kami berdasarkan berbagai buku positif yang telah kami baca. Diskusi berjalan seru, sangat inspiring dan mind challenging.
Jujur saya akui bahwa tidak mudah untuk bisa benar-benar menjadi seorang pengamat atas belief system dan proses pikiran kami. Kami harus melepaskan keterikatan dan kemelekatan terhadap berbagai informasi dan konsep yang telah kami terima selama ini, yang kami yakini sebagai hal yang benar. Bill Gould, mentor kami selalu berpesan, ”You have to challenge everything, including your own belief system or assumptions. That’s the key to quantum leap in personal growth and consciousness expansion”.
Salah satu topik yang kita bahas dengan intens adalah mengapa berpikir positif justru semakin memperburuk kinerja seseorang. Topik ini menjadi materi yang menarik untuk didiskusikan karena kami sendiri telah mengalami efek negatip dari “berpikir” positif.

Senin, 10 September 2012

Apa Sih Angin Duduk?

Ghiboo.com - Istilah angin duduk digunakan untuk menggambarkan gejala nyeri dada seperti rasa ditekan, keluar keringat dingin, perut kembung, ulu hati seperti ditusuk-tusuk sehingga menimbulkan rasa mual, dan dianggap lebih parah dari masuk angin biasa.
Langkah yang umum dilakukan adalah dengan minum larutan tolak angin, menggosokkan balsam, atau melakukan kerokan di bagian tubuh yang dirasa sakit. Namun, bisa saja 30 menit kemudian penderita meninggal dunia.

Minggu, 17 Juni 2012

Tiga Langkah Mencegah Kerapuhan Tulang pada Hari Osteoporosis Dunia


Tulisan ini saya unggah dari antaranews.com dalam rangka mempertingati Hari Oestoporosis Dunia tahun 2011. Alasan saya mengunggah artikel ini adalah sebagai pengingat diri dan barangkali pembaca yang sedang menangguk penyakit ini walau baru awal sekali. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Silakan membaca dengan seksama.

AsiaNet 46677

NYON, Swiss, 13 Oktober (ANTARA/PRNewswire-AsiaNet) --

Untuk Hari Osteoporosis Dunia tahun ini (20 Oktober), International Osteoporosis Foundation (IOF) merilis laporan 24 halaman yang mempromosikan strategi tiga langkah untuk memperoleh tulang yang sehat dan otot yang kuat.

Untuk melihat Siaran Berita Multimedia, silakan klik
http://multivu.prnewswire.com/mnr/prne/iof/52143/

Profesor Heike Bischoff-Ferrari, direktur Centre on Aging and Mobility di University of Zurich/Waid City Hospital dan penulis laporan itu, menyatakan, "Sederhananya, tak peduli berapa usia Anda, Anda dapat mengoptimalkan kesehatan tulang Anda dengan mengikuti tiga langkah penting berikut ini."

"Pertama, Anda harus memastikan asupan vitamin D yang cukup. Kedua, diet Anda harus mencakup jumlah kalsium dan protein yang cukup. Akhirnya, Anda harus memastikan bahwa Anda melakukan latihan menanggung berat badan dan latihan penguatan otot tiap hari."

Beliau menekankan bahwa agar efektif, gabungan ketiga komponen ini diperlukan. "Manfaat gizi yang sehat dan vitamin D yang memadai meningkatkan manfaat latihan, dan sebaliknya," ujar Prof Bischoff-Ferrari.
Laporan ini mengemukakan masalah kritis jatuh dan patah tulang akibat jatuh pada manula. Selain itu, laporan ini juga menyebutkan:

- Asupan kalsium dan protein yang cukup dapat dicapai melalui makanan bergizi yang mencakup produk susu, kacang-kacangan serta beberapa sayuran yang kaya kalsium, buah dan air mineral. Produk susu memiliki kalsium terbanyak dan juga memberikan protein.

- Manula dengan asupan protein yang menurun lebih rentan terhadap kelemahan otot, sarcopenia dan kerapuhan - semuanya dapat meningkatkan risiko jatuh dan patah.

- Vitamin D diproduksi di kulit setelah terpapar sinar matahari. Sumber vitamin D pada makanan agak terbatas, dengan sejumlah kecil terutama ditemukan pada ikan berlemak dan telur.

- Sebagaimana yang dibuktikan oleh tingginya tingkat kekurangan vitamin D di seluruh dunia, banyak orang tidak dapat mencapai tingkat vitamin D yang cukup dari sinar matahari. Alasannya meliputi: sedikit sinar matahari di musim dingin pada garis lintang di atas dan bawah 33 derajat, awan dan polusi udara, penggunaan tabir surya, mengenakan pakaian yang menutupi sebagian besar tubuh, serta kecenderungan umum terhadap gaya hidup di dalam ruangan baik pada orang muda maupun tua.

- Produksi vitamin D di kulit menurun seiring bertambahnya usia, sehingga manula memiliki kemampuan memproduksi vitamin D empat kali lebih rendah dibandingkan dengan orang dewasa muda.

- Pada manula, penambahan vitamin D terbukti mengurangi risiko jatuh dan patah tulang sekitar 20%. IOF merekomendasikan kadar vitamin D sebesar 800 sampai 1000 IU /hari untuk semua orang yang berisiko dan untuk semua orang berusia 60 tahun ke atas.

- Aktivitas fisik harian mutlak penting untuk tulang dan kekuatan otot pada semua umur.

- Latihan yang paling efektif adalah aktivitas menanggung berat badan seperti berjalan, naik tangga, melompat atau jalan cepat, serta latihan penguatan otot seperti angkat berat.

- Program latihan menanggung berat badan yang meningkatkan kecepatan cara berjalan, kekuatan otot dan keseimbangan pada manula dapat mengurangi jatuh sebesar 25-50%.

- Merokok, alkohol yang berlebihan dan berat badan kurang (indeks massa tubuh di bawah 19) terbukti berdampak negatif pada kesehatan tulang.

Profesor Cyrus Cooper, ketua Komite Penasehat Ilmiah IOF, mengatakan, "Kesehatan tulang penting pada semua tahap kehidupan, saya mendorong semua orang untuk mengikuti rekomendasi yang diberikan oleh laporan ini. Kalsium dan protein yang memadai, vitamin D dan berolahraga setiap hari merupakan tiga bahan penting yang membantu memaksimalkan perkembangan tulang dan pertumbuhan masa kanak-kanak serta remaja."

"Pada orang dewasa, ketiganya membantu mempertahankan dan meningkatkan massa tulang dan kekuatan otot. Bagi manula, program latihan khususnya harus mencakup latihan penguatan otot dan keseimbangan. Bersama dengan asupan protein yang cukup dan penambahan vitamin D, ini terbukti sangat bermanfaat dalam mengurangi jatuh dan patah tulang."

Informasi lebih lanjut tentang Hari Osteoporosis Dunia dan untuk mengunduh laporan 'Tiga Langkah Mencegah Patah Tulang: Vitamin D, Kalsium dan Latihan' kunjungi http://www.worldosteoporosisday.org


Tentang IOF

International Osteoporosis Foundation (IOF) adalah lembaga payung nirlaba swadaya masyarakat yang memerangi osteoporosis, penyakit yang dikenal sebagai "epidemi diam" di seluruh dunia. Anggota IOF - yang terdiri dari komite peneliti ilmiah, pasien, perkumpulan medis dan penelitian serta perwakilan industri dari seluruh dunia - berbagi visi bersama yakni dunia tanpa patah tulang akibat osteoporosis. IOF sekarang mewakili 199 perkumpulan 93 lokasi. http://www.iofbonehealth.org

Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

Caleb Starrenburg

Koordinator Komunikasi
International Osteoporosis Foundation
Email: cstarrenburg@iofbonehealth.org
Telepon: +41-22-994-01-04

SUMBER: IOF-International Osteoporosis Foundation
COPYRIGHT © 2011

Senin, 11 April 2011

Anatomi Bisnis Islam

Mengapa bisnis harus sesuai syariah ? Pertanyaan selalu menjadi pertanyaan. Moga dapat mencerahkan kita semua bahwa bisnis tak lepas dari amal keseharian kita dan amal – apapun itu – mesti terikat dengan syariah. Terikat? Ya, karena kita ingin berbisnis penuh 'berkat' dan berkah, agar bisnis kita menjadi salah satu jalan kita meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Insya Allah.  Tetapi, selesaikah sampai di sini? O… tidak! Pertanyaan masih bergulir. Setidaknya, masih ada tiga pertanyaan penting berikutnya. Pertama, bagaimana sesungguhnya anatomi bisnis yang sesuai dengan syariah itu?  Kedua, saat Islam tegak menjadi tatanan hidup dunia semenjak masa Nabi SAW hingga runtuhnya Daulah Islam era Turki Utsmani tahun 1924, tak pernah ada istilah bisnis syariah atau bisnis Islami, lalu mengapa kini mesti muncul istilah itu? Ketiga,  bisakah bisnis Islami berjalan sempurna dalam sistem saat ini ? 


Pertama, Anatomi Bisnis Islami

Bisnis dengan segala macam aktivitasnya terjadi dalam kehidupan kita setiap hari, sejak bangun pagi hingga tidur kembali.  Alarm jam weker yang membangunkan kita dini hari,  sajadah alas shalat kita, susu instan  yang "aku dan kau" minum,  sepeda motor  yang mengantarkan kita ke kantor serta semua  kebutuhan rumah tangga kita, seluruhnya  adalah produk yang dihasilkan, didistribusikan, dan dijual oleh para  pelaku bisnis.  Uang yang dibelikan beragam produk tersebut juga – salah satunya - diperoleh dari bekerja pada suatu bisnis.

Contoh   di atas menunjukkan betapa komprehensifnya cakupan bisnis. Bila semua cakupan bisnis ini dicoba  diterjemahkan, maka akan muncul pengertian yang komprehensif pula. Mari kita lihat.
Kamus Bahasa Indonesia mengartikan bisnis sebagai "usaha dagang, usaha komersial di dunia perdagangan, dan bidang usaha". Skinner (1992)  mendefinisikan bisnis sebagai pertukaran barang, jasa atau uang yang saling menguntungkan atau memberi manfaat. Menurut Anoraga dan Soegiastuti (1996) bisnis memiliki makna dasar sebagai "the buying and selling of goods and services". Sementara,  dalam pandangan Straub dan Attner (1994), bisnis tak lain adalah  suatu organisasi yang menjalankan aktivitas  produksi dan penjualan barang-barang dan jasa-jasa yang diinginkan oleh konsumen untuk memperoleh profit. Barang yang dimaksud adalah suatu produk yang secara fisik memiliki wujud (dapat diindera), sedangkan jasa adalah aktivitas-aktivitas yang memberi manfaat kepada  konsumen atau pelaku bisnis lainnya.

Dari semua definisi yang digali dari fakta bisnis tersebut, dapat disimpulkan bahwa suatu organisasi/pelaku  bisnis akan melakukan aktivitas bisnis dalam bentuk: (1) memproduksi dan atau mendistribusikan barang dan/atau jasa, (2) mencari profit dengan menjual, menyewakan, mengerjakan sesuatu, mendistribusikan, dan aktivitas sejenis lainnya, dan (3) mencoba memuaskan keinginan konsumen.

Dari pengertian tersebut di atas juga dapat dipahami bahwa setiap organisasi bisnis akan melakukan  fungsi  dan aktivitas yang sama.  Dengan hantaran pengamatan terhadap definisi yang digali dari fakta bisnis yang ada, sepintas, banyak dari kita akan beranggapan "kalau begitu lalu apanya yang beda? Kan faktanya sama, fungsinya sama dan aktivitasnya juga sama!" Anggapan ini bisa dimaklumi jika kita berhenti sampai di sini. Namun jika kita bedah anatomi bangunan bisnisnya, barulah kita akan melihat bedanya?

Mari kita bedah!
Bangunan  bisnis Islami jika didalami sebenarnya bisa dibandingkan dalam sejumlah aspeknya dengan bisnis non Islami. Pembandingan ini akan memudahkan pemahaman terhadap faktanya sedemikian sehingga memudahkan kita untuk melihat perbedaannya dan juga meluruskan dalam mempraktikkannya. Berikut ikhtisar anatomi bisnis Islami vs bisnis yang tidak Islami (konvensional sekuler) :
  1. Asas : Aqidah Islam (nilai-nilai transendental) vs asas Sekularisme (nilai-nilai material). 
  2. Motivasi : Dunia - akhirat vs Dunia.
  3. Orientasi : Profit dan Benefit (non materi/qimah), Pertumbuhan, Keberlangsungan, dan  Keberkahan vs Orientasi : Profit, Pertumbuhan, dan Keberlangsungan.
  4. Strategi Induk : Visi dan misi organisasi terkait erat dengan misi penciptaan manusia di dunia vs Visi dan misi organisasi ditetapkan berdasarkan pada kepentingan material belaka. 
  5. Manajemen/Strategi Fungsional Operasi/Proses : Jaminan halal bagi setiap masukan, proses dan keluaran, Mengedepankan produktivitas dalam koridor syariah vs Tidak ada jaminan halal bagi setiap masukan, proses dan keluaran, Mengedepankan produktivitas dalam koridor manfaat.
  6. Manajemen/Strategi Fungsional Keuangan : Jaminan halal bagi setiap masukan, proses dan keluaran keuangan vs Tidak ada jaminan halal bagi setiap masukan, proses dan keluaran keuangan.
  7. Manajemen/Strategi Fungsional Pemasaran : Pemasaran dalam koridor jaminan halal vs Pemasaran menghalalkan cara.
  8. Manajemen/Strategi Fungsional SDM : SDM profesional dan berkepribadian Islam, SDM adalah pengelola bisnis, SDM bertanggung jawab pada diri, majikan dan Allah SWT vs SDM profesional, SDM adalah faktor produksi, SDM bertanggung jawab pada diri dan majikan.
  9. Sumberdaya : Halal vs Halal dan haram.

Jika sembilan karakter bangunan bisnis Islami ini diringkas, maka pembedanya dengan bisnis yang tidak Islami adalah pada aspek Keberkahan. Berkah adalah ridlo Allah Swt atas amal bisnis, yaitu ketika bisnis dijalankan  sesuai dengan syariah-Nya. Karenanya, aktivitas bisnis Islami tidak dibatasi kuantitas kepemilikan hartanya, namun dibatasi dalam cara perolehan dan pendayagunaan  hartanya (ada aturan halal dan haram). Nah!

Kedua,  Mengapa Harus Disebut Bisnis Syariah?

Benar, saat Islam tegak menjadi tatanan hidup dunia semenjak masa Nabi SAW hingga runtuhnya Daulah Islam era Turki Utsmani tahun 1924, tak pernah ada istilah bisnis syariah atau bisnis Islami. Itu terjadi - sederhana saja - karena sistem hidup yang digunakan adalah sistem Islam, bukan sistem kapitalisme atau juga sosialisme komunisme. Jadi wajar saja, kalau terma yag digunakan cukup 'bisnis' karena secara otomatis pengertiannya akan merujuk pada sistem yang dianut saat itu. Begitu pula dengan saat ini, jika disebut kata 'bisnis' saja tanpa embel-embel apapun, konotasinya pasti mengarah pada sistem yang diterapkan saat ini, maka pengertiannya akan menjadi 'bisnis kapitalis' atau 'bisnis konvensional' yang pasti tidak Islami atau jauh dari syariat Islam.  Ini sama sederhananya dengan dikotomi 'perbankan syariah' vs 'perbankan konvesional', 'pendidikan Islami' vs 'pendidikan sekuler' dlsb. 
Atas dasar itu, menjadi penting penggunaan istilah 'bisnis Islami' atau 'bisnis syariah' untuk menegaskan sifat bangunan bisnis yang dilakukan dan memberi efek edukasi pada masyarakat luas bahwa kita memang tengah hidup dalam sistem yang tidak islami.

Ketiga,  Bisakah Bisnis Islami Berjalan Sempurna Dalam Sistem Saat Ini ? 

Pertanyaan ketiga ini harus dijawab dengan renungan yang dalam sambil mencermati fakta bisnis yang ada di sekitar kita. Mari kita mulai…
Bisnis yang sukses umumnya adalah bisnis yang mendapat 'berkat" (profit, tumbuh dan sinambung), tapi  tidak atau belum tentu berkah. Lalu, kalau pun ada yang 'berkat' dan berkah, jumlahnya sedikit dan sulit berkembang optimal, karena terhambat perilaku bisnis sekuler yang menghalalkan segala cara. Mulai dari uang pelicin saat perizinan usaha, kickbak yang diminta saat berhasil memenangkan tender, menyimpan uang dalam rekening koran yang berbunga,  hingga iklan yang tidak senonoh.  Suka tidak suka, ini semua karena bisnis kita hari ini hidup dalam sistem kapitalistik, sistem yang tidak ideal lagi destruktif…

Bisnis Islami hanya akan hidup secara ideal dan sistem dan lingkungan yang Islami pula. Sebaliknya bisnis non Islami juga hanya akan hidup secara ideal dalam sistem dan lingkungan yang sekuler/sosialis.  Itu semua karena - bagaimanapun - aktivitas bisnis akan sangat bergantung pada sistem dan lingkungan ada.

Jadi, apa yang mesti kita lakukan? Cukupkah kita berpuas diri dengan kondisi bisnis syariah hari ini yang tumbuh berkembang tidak ideal?  Pengusaha mesti bersatu wujudkan sistem Islam 100%)?  Atau … jangan-jangan kita masih pragmatis saja seraya terus mencari alternatif lain selain Islam? Dan kalau ini yang terjadi, apa bedanya kita dengan orang Kafir?



A.Yusuf Pulungan
www.pengusahamuslim.com


 

Selasa, 13 Juli 2010

Kisah kasih Ibu

Ini cerita dari Jepang kuno. Mudah2an bisa diambil hikmahnya...(cerita ini gw dapat dr buku pelajaran bhs Jepang).

Konon pada jaman dahulu, di Jepang ada semacam kebiasaan untuk membuang orang lanjut usia ke hutan. Mereka yang sudah lemah tak berdaya dibawa ke tengah hutan yang lebat, dan selanjutnya tidak diketahui lagi nasibnya. Alkisah ada seorang anak yang membawa orang tuanya (seorang wanita tua) ke hutan untuk dibuang. Ibu ini sudah sangat tua, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Si anak laki-laki ini menggendong ibu ini sampai ke tengah hutan. Selama dalam perjalanan, si ibu mematahkan ranting-ranting kecil. Setelah sampai di tengah hutan, si anak menurunkan ibu ini.


"Bu, kita sudah sampai",kata si anak. Ada perasaan sedih di hati si anak. Entah kenapa dia tega melakukannya.
Si ibu , dengan tatapan penuh kasih berkata: "Nak, Ibu sangat mengasihi dan mencintaimu. Sejak kamu kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang ibu miliki dengan tulus. Dan sampai detik ini pun kasih sayang dan cinta itu tidak berkurang.

Nak, Ibu tidak ingin kamu nanti pulang tersesat dan mendapat celaka di jalan. Makanya ibu tadi mematahkan ranting-ranting pohon, agar bisa kamu jadikan petunjuk jalan".

Demi mendengar kata-kata ibunya tadi, hancurlah hati si anak. Dia peluk ibunya erat-erat sambil menangis. Dia membawa kembali ibunya pulang, dan ,merawatnya dengan baik sampai ibunya meninggal dunia.


Mungkin cerita diatas hanya dongeng. Tapi di jaman sekarang, tak sedikit kita jumpai kejadian yang mirip cerita diatas. Banyak manula yang terabaikan, entah karena anak-anaknya sibuk bisnis dll. Orang tua terpinggirkan, dan hidup kesepian hingga ajal tiba. kadang hanya dimasukkan panti jompo, dan ditengok jkalau ada waktu saja.

Kiranya cerita diatas bisa membuka mata hati kita, untuk bisa mencintai orang tua dan manula. Mereka justru butuh perhatian lebih dari kita, disaat mereka menunggu waktu dipanggil Tuhan yang maha kuasa. Ingatlah perjuangan mereka pada waktu mereka muda, membesarkan kita dengan penuh kasih sayang, membekali kita hingga menjadi seperti sekarang ini.

Minggu, 11 Juli 2010

Kesabaran atau Akan Terlambat?




Sejak beberapa hari usai melakukan sebuah Trial Market produk di suatu wilayah, terjadi stagnasi yang hebat. Konsep dan implementasi sudah persis sama, namun ada kendala soal mekanisme pasar/place dan harga/pricing.

Untuk memecahkan masalah tersebut, solusinya hanya akan diperoleh jika para prinsipal produk tersebut segera ngumpul koordinasi. Yang satu berada di wilayah lain yang jaraknya tak dekat dan memiliki aktifitas masing2 yang cukup padat.

Saat seperti ini, benarkah harus tetap sabar menunggu proses percepatan ketemuan atau akan kehilangan kesempatan yang artinya terlambat menuai peluang?
Jika yang kedua yang diperoleh, sangat pasti bahwa program segera menjemput kegagalan.

Bagaimana harus bersikap?